Surat dari Philipina Untuk Rocky Gerung: Anda Sudah Berbuat Apa Untuk Indonesia?

0
1080
Oleh:  Tuang Kopong, MSF

 

Sebagai warga negara Indonesia, saya tetap mengedepankan penghormatan terhadap orang lain, meski memiliki kekurangan dan kelemahan. Saya menghormati Pak Jokowi sebagai Presiden Republik Indonesia karena beliau adalah seorang manusia yang terus berusaha dan berjuang untuk memberikan manfaat baik, yaitu kesejahteraan bagi bangsa dan rakyat Indonesia terlepas dari kekurangannya.

Dari setiap pernyataan Rocky Gerung yang salah satunya mengatakan dan menuduh presiden Jokowi sebagai “bajingan tolol” di hadapan para buruh, saya akhirnya menyadari bahwa “pekerjaan” Rocky Gerung adalah menghina dan menjelekan presiden untuk mendapatkan pengakuan dari para sekutunya.

Jika Rocky Gerung menganggap dirinya atau dianggap oleh para sekutunya sebagai orang pintar. Saya justru sebaliknya menganggap dia sebagai orang yang “tidak berguna” bagi bangsa Indonesia. Karena pekerjaan dia hanya menghina dan menghina, dan itu dianggapnya sebagai sebuah kepintaran.

Saya sendiri juga tidak bahkan belum berbuat banyak bagi bangsa Indonesia. Namun, dengan menghargai orang lain termasuk menghormati Presiden kita—terlepas dari kekurangan yang ada—itu adalah sebuah sumbangan kecil yang bisa saya berikan untuk kedamaian bangsa.

 

Biji sesawi memberikan pelajaran berharga buat kita semua bahwa yang dianggap paling kecil dan bahkan dungu sekalipun oleh mereka yang merasa diri pintar dan hebat, justru menghasilkan manfaat baik bagi banyak orang (bdk. Mat 13:31-35).

 

Kekurangan orang lain, termasuk kekurangan Presiden, tidak harus menjadi bahan hinaan hanya karena berbeda pilihan tetapi menjadi jalan untuk melengkapi dengan memberikan masukan dan saran yang bermanfaat bagi kesejahteraan bangsa Indonesia.

Rocky Gerung! Anda seorang yang katanya filsuf, tapi setiap pernyataan anda tidak mencerminkan kebijaksanaan anda. Anda tidak menjadikan filsafat sebagai pijakan refleksi kritis untuk kerangka berpikir yang bermanfaat dan berguna bagi pembangunan bangsa Indonesia.

Anda menjadikannya sebagai perisai untuk membela diri terhadap setiap hinaan yang anda anggap “legal” sebagai sebuah kebebasan dan memporakporandakan kerangka filsafat sebagai pencarian kebijaksanaan untuk membangun pertahanan. Dan ketika anda dilaporkan ke kepolisian, atau jika ditahan, muncul lagi dalih kriminalisasi terhadap kekebasan dan dunia pendidikan.

Dari setiap pernyataan anda yang dipenuhi hinaan, saya justru melihat anda sebagai penjajah kebebasan dan perusak dunia pendidikan karena anda sendiri sedang menghina dan menjelekkan nilai kebebasan yang benar yaitu, kebebasan yang tetap mengedepankan penghormatan terhadap manusia lain.

Anda telah merusak dunia pendidikan karena dengan setiap pernyataan hinaanmu, anda sedang menunjukkan bahwa pendidikan adalah alat untuk menindas orang lain melalui hinaan seperti anda.

Anda mungkin bermanfaat bagi sekutumu dan merasa telah melakukan sesuatu melalui hinaanmu. Namun bagi saya tidak! Anda tidak pernah melakukan apapun untuk bangsa ini selain hinaanmu sebagai pekerjaan tetapmu hari-hari ini.

Kalau anda pintar dan hebat, tunjukkanlah kepada saya dan seluruh rakyat Indonesia satu atau setengah saja tindakan baikmu untuk kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia.

Rocky Gerung, stop bicara soal kepintaran karena anda sendiri tidak sedang menunjukkan diri anda sebagai orang yang pintar. Stop menghina orang lain dan menghina presiden karena hinaanmu itu semakin menunjukan kepada kami siapa anda, yaitu lebih terhina dan mungkin lebih tidak berguna dari yang anda hina.

Semoga dua kata bijak di bawa ini paling tidak membuat anda tidak harus pintar tapi malu:

“Kerendahan hati menuntun pada kekuatan bukan kelemahan. Mengakui kesalahan dan melakukan perubahan atas kesalahan adalah bentuk tertinggi dari penghormatan pada diri sendiri.” (John J. McCloy).

“Rasa hormat hanya memiliki arti sebagai penghormatan kepada mereka dengan siapa saya tidak setuju.” (Karen Amstrong).

Manila, 31 Juli 2023

Komentar ANDA?