NTTSATU.COM — ROTE NDAO — Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) dalam kunjungan kerja di Kabupaten Rote Ndao pada hari ketiga, Jumat (11/08/2023), melaksanakan panen komoditas holtikultura bawang di Desa Tesabela, Kecamatan Pantai Baru.
Setelah kegiatan panen bawang, dilaksanakan kegiatan diskusi bersama kelompok tani. Salah satu ketua kelompok, Saulus Paulus Banawa dari Kelompok tani tunas muda menyampaikan permasalahan air untuk pertanian.
“Terima kasih kepada Bapak Gubernur yang telah hadir di tengah tengah kelompok tani di Desa Tesabela, pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan kepada bapak terkait kendala yang kami alami dalam Bertani,” katanya.
Pertama, masalah air dimana kami sudah memiliki pengairan P2HT yaitu 1 sumur bor yang berasal dari bantuan Dinas PUPR Provinsi NTT namun saat ini sedang rusak sehingga saat ini kami membuat sumur kecil dipinggir sawah untuk menyiram tanaman kami. Namun untuk bagian Tengah sawah tidak bisa ditanam karena sulit dan jauh untuk dijangkau air. Kami berharap agar ada perhatian bagi kami para petani untuk dapat mengakses air ke bagian Tengah sawah.
Kedua, setiap tahun kami kerja keras untuk memperkuat ketahanan pangan seperti padi, Lombok, bawang dan cabai. Namun seringkali biaya anjlok bahkan saat ini harga bawang hingga Rp. 8000,- dan kami tidak bisa menutupi biaya yang telah kami keluarkan. Kami berharap ada instransi yang bisa mem-back up dan mencari pasar bagi kami agar kami sebagai petani tidak dirugikan.
Ketiga, Bibit menjadi indikator yang penting dalam pertanian. Jika bibit tidak bagus maka hasil pun tidak berkualitas. Kami minta bantuan untuk bibit Lombok, tomat, dan bawang agar hasil pertanian di Kabupaten Rote Ndao menjadi lebih berkualitas.
Keempat, pengolahan tanah. Kami membutuhkan alat yang memudahkan kami dalam mengolah tanah seperti pembuatan bedeng sawah, saat ini kami masih menggunakan alat manual seperti pacul.
Kelima, jalan sebagai akses yang sangat penting dalam mobilisasi hasil tani kami untuk dijual ke pasar. Sekitar 1500 meter jalan yang masih rusak.
Menanggapi hal tersebut, Gubernur NTT Viktor Laiskodat bersedia memfasilitasi pembangunan sumur tersebut.
“Untuk pembangunan sumur ditengah sawah akan saya bantu dengan memberi sesuai dana yang dibutuhkan yakni Rp. 20.000.000,- terkait harga jual hasil pertanian Wakil Bupati lakukan kerja sama dengan Kota dan Kabupaten lain serta pihak ketiga dalam proses distribusinya.” Jelas Gubernur VBL dalam diskusi Bersama petani di Desa Tesabela Kecamatan Pantai Baru
“Kadis Pertanian, cek masalah terkait hama dan bagaimana cara mengatasinya dengan menugaskan penyuluh-penyuluh handal agar dapat memberikan pengetahuan serta praktek langsung yang baik kepada para petani. Untuk alat pembuat bedeng yang telah dibuat oleh Dinas Pertanian dapat langsung dikirim ke Kabupaten Rote Ndao untuk dipraktekan.” Ujar Gubernur VBL
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT Lecky Frederich Koli, S.TP menjelaskan pentingnya terkait pentingnya kerja sama dan kekompakan dalam menjaga kestabilan harga jual.
“Untuk menstabilkan harga, kita harus kompak dan taat terhadap keputusan Bersama agar kita tidak dipermainkan, semua penjual harus memiliki harga jual yang sama karena harga bawang di Kupang saat ini Rp. 25.000,-. Saya juga meminta kepada Bapak Gubernur untuk menugaskan bank NTT agar bisa membantu tanpa bunga. Untuk benih, perlu dibangun ekosistem dari produksi hingga penjualan. Siapa yang akan beli? Berapa banyak yang dibeli? dan berapa harganya? Kita memperkuat satu kesatuan kelompok tani di Kabupaten Rote Ndao untuk membangun ekosistem yang bisa menjaga kestabilan harga,” kata Lecky.
“Kebutuhan bibit dan penangkar sudah kita bina. Ini harus kita bicarakan untuk harga bibit agar penyediaan bibit selalu ada pada setiap musim tanam. Kemudian terkait bedeng, Dinas Pertanian sudah membuat alat untuk membuat bedeng dengan cepat seharga Rp. 20.000.000,- ini dapat menjawab kebutuhan yang pak Paulus jelaskan tadi. Kita berupaya agar hambatan-hambatan ini dapat diselesaikan hari ini.” Ungkap Lecky.
Sementara itu, Wakil Bupati Rote Ndao Stefanus M. Saek mengungkapkan berbagai upaya Pemerintah Kabupaten Rote Ndao dalam meningkatkan pertanian. “Kabupaten Rote Ndao khususnya Desa Tesabela sudah ada penangkar benih dimana mendekatkan sumber benih kepada petani. Sumber benih sudah ada maka perlu pengembangan tanaman holtikultura seperti padi, bawang, tomat dan cabai. Hingga saat ini Kabupaten Rote Ndao sudah menyuplay puluhan ton ke Kota Kupang. Saya berharap petani menjadi kuat melalui pola pemanfaatan bantuan Pemerintah dan Pola Swadaya dari para Petani. Untuk jalan akan menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten Rote Ndao dalam memenuhi kebutuhan petani. Anggaran untuk jalan sudah masuk dalam RKPD 2024 yang kami lihat dari sisi bencana, karena kalau jalan tidak diperbaiki maka akan menimbulkan kerugian petani,” kata Stefanus Saek. (sipers adpim)