Marthen Dira Tome Dinilai Layak Pimpin Provinsi NTT

0
1417

NTTSATU.COM — KUPANG — Nama Marthen Luther Dira Tome atau yang akrab disapa MDT mungkin sudah tidak asing lagi di telinga kita. Pasalnya mantan bupati sabu raijua itu memang cukup fenomenal dan populer apalagi dengan program “gila” nya saat memimpin di kabupaten sabu raijua dimana banyak lahan tidur yang tidak pernah tersentuh diubah menjadi lumbung pangan serta berbagai programnya yang membawa Sabu Raijua dari sebuah daerah yang dikenal miskin dan terbelakang menjadi sebuah daerah yang layak diperhitungkan di tingkat provinsi bahkan nasional sekalipun.

Selain itu belakangan ini nama fenomenal itu pun kembali menghebohkan publik, pasalnya pasca bebas dari jeratan hukum yang ia jalani akibat dituduh korupsi, Marthen justru dinilai publik layak memimpin Provinsi Nusa Tenggara Timur dan tak main – main namanya ada di posisi ke 4 diantara pesohor seperti Melki Lakalena, Alo Ladi, Ansi Lema dan justru cenderung meningkat dan berada di posisi pertama yang dinilai publik sangat layak memimpin Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Untuk diketahui hasil tersebut dikutip media ini dari situs pollingkita.com yang memberikan banyak nama untuk dinilai publik mana yang paling tepat untuk memimpin Provinsi Nusa Tenggara Timur hingga berita ini rilis, gubernur NTT saat ini Viktor Laiskodat berasa jauh dibawah marthen atau berada di posisi ke 11.

Sementara itu Marthen Dira Tome yang dikonfirmasi media ini mengatakan, dirinya sebagai pelayan masyarakat akan mengikuti apa yang diminta namun saat ini dirinya masih lebih berfokus untuk memenuhi janjinya ke masyarakat Sabu Raijua, sebab dalam periode kedua masih banyak janji yang belum terpenuhi soalnya menurut dia, janji yang tak di penuhi adalah sebuah penipuan dan janji yang tidak direalisasikan adalah kebohongan.

“Soal keinginan publik untuk jadi pemimpin terserah mereka karena saya ini pelayan, jadi namanya pelayan ya harus saya layani mereka. Tapi sekarang saya masih fokus untuk penuhi janji saya dulu di periode kedua bupati sabu raijua. Soalnya banyak janji yang belum terpenuhi. Dan bagi saya” janji yang tidak di exekusi adalah kebohongan, sementara janji yang diexekusi tatapi gagal itu adalah kebodohan”… bohong dan bodoh nuansanya tipis,” ujar Marthen.

Sedangkan terkait dirinya yang dinilai publik layak memimpin NTT, ia katakan biarkan berproses karena semua ada waktunya. (*/nttsatu)

Komentar ANDA?