Terkait rencana pembangunan pabrik pakan ternak di Lili, Kabupaten Kupang, Fraksi Golkar meminta agar Pemda NTT konsisten dengan kebijakan tata ruang yang menjadikan daerah Bolok sebagai kawasan industri.
Terkait pembangunan pabrik pakan ternak ini, Fraksi Golkar meminta Gubernur NTT untuk tiga hal. Pertama, mempertimbangkan dan mengkaji ulang agar pabrik tersebut dibangun di Kawasan Industri (KI) Bolok.
Kedua, selain untuk untuk sapi, pabrik pakan ternak itu juga perlu memproduksi pakan ternak babi, kerbau, dan ayam. Karena tiga ternak ini juga sangat erat kaitannya dengan hayat hidup rakyat dan masyarakat.
Ketiga, demi efisiensi anggaran, pabrik pakan ternaik itu dapat dilaksanakan oleh PT KI Bolok dengan biaya PT KI Bolok sendiri, dengan catatan penyertaan modal ke PT KI Bolok diperlancar.
Tentang KI Bolok, Fraksi Golkar juga menyentil bahwa KI Bolok adalah aset daerah yang strategis dalam pelaksanaan otonomi daerah, membuka lapangan kerja dan meningkatkan perekonomian masyarakat dan daerah.
“Hasil evaluasi menunjukkan bahwa Peraturan Daerah tentang KI Bolok belum dapat diimplementasikan secara baik karena peraturan pelaksanaannya berupa Peraturan Gubernur belum dibuat. Fraksi Golkar meminta perhatian Gubernur untuk segera membuat Peraturan Gubernur tentang Pelaksanaan KI Bolok dan Peraturan Gubernur tentang pelaksanaan perda-perda lain yang mengatur obyek pendapatan daerah,” demikian pendapat Fraksi Golkar sebagaimana dibacakan Roby Tulus.
Vaksinasi
Selain pabrik pakan ternak dan KI Bolok, Fraksi Golkar juga menyoroti pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di NTT. Dari target sasaran 3.831.439 orang, capaian vaksinasi dosis pertama hingga bulan September ini baru mencapai 27,65 persen dan dosis kedua 13,49 persen.
“Fraksi Golkar meminta kesungguhan pemerintah daerah agar alokasi 8 persen dari DAU dan dana bagi hasil (DBH) untuk biaya tak terduga (BTT) memprioritaskan operasional pelaksanaan vaksinasi di daerah-daerah. Hal ini sebagai upaya percepatan pelaksanaan vaksinasi untuk mencapai herd immunity sehigga segera memberi keleluasaan aktivitas pembangunan pada seluruh aspek kehidupan,” jelas Roby Tulis membacakan kata akhir fraksi. (*/gan)