Sudah Sepekan Listrik Defisit, PLTU Bolok Unit 1 Rusak

0
483

KUPANG. NTTsatu.com – Kelistrikan sistem Kupang dalam seminggu terakhir mengalami defisit cukup besar, sehingga terjadi pemadaman bergilir. PLTU Bolok Unit 1 mengalami gangguan secara tiba-tiba, sehingga keluar dari sistem operasi sejak Kamis (4/2/2016) sekitar pukul 19.00 wita.

Sebelum terjadi gangguan PLTU Bolok, neraca daya sistem Kupang memiliki daya mampu sebesar 51,75 Mega Watt (MW), dengan Beban Puncak pada malam hari sebesar 54,09 MW, atau ada defisit atau padam pada malam hari sebesar hanya 2,34 MW. Sedangkan pada siang tidak terjadi padam karena Beban Puncak siang sebesar 47,52 MW.

Jika kondisi Kota Kupang suhunya panas, maka terjadi kenaikan Beban Puncak malam menjadi 57,90 MW, atau jumlah padam bertambah sebesar 6,15 MW, sedangkan siang hari meski ada kenaikan pemakaian menjadi 51,52 MW, masih cukup.

Manajemen PLN Wilayah NTT menyampaikan permohonan maaf atas kondisi defisit ini, sehingga pemadaman bergilir tidak bisa dihindari. PLN memohon pengertian dari masyarakat atas kejadian ini, dan tim teknik akan bekerja keras untuk melakukan pemulihan.

Upaya pemulihan Sistem Kupang baru bisa dikerjakan pada Minggu (7/2) siang dan dilakukan secara marathon hingga Senin (8/2) 03.00 wita dini hari, setelah temperature mesin cukup dingin.

Hasil investigasi Tim Teknik menemukan adanya cacat pada komponen “Trust Bearing” PLTU Unit 1, akibat terjadi gesekan dengan Poros Turbin / Turbine Shaft. Untuk pekerjaan perbaikan komponen yang menyebabkan PLTU tidak beroperasi diperkirkan akan membutuhkan waktu sekitar satu minggu.

 

Upaya Pemulihan

 

General Manager PLN Wilayah NTT, Richard Safkaur mengatakan untuk mengatasi defisit daya pada Sistem Kupang, Tim teknik PLN akan bekerja keras dan marathon memperbaiki PLTU Unit 1 agar pemadaman bergilir bisa diakhiri. Suku cadang yang dibutuhkan sudah diusahakan secepatnya didatangkan. “Mudah-mudahan suku cadang yang dibutuhkan cepat tiba di Kupang,” kata Safkaur.

Upaya lainnya, lanjut Safkaur, PLN NTT sudah mendatangkan tambahan mesin sewa sebesar 9 MW dari total 17 MW seluruhnya. Sebelumnya sebanyak 8 MW sudah terpasang masuk Sistem Kupang sejak 23 Desember 2015. Pengiriman tambahan mesin sewa via Surabaya menggukan kapal laut sudah berangkat dari Surabaya tujuan Kupang pada Selasa (9/2) malam. Diperkirakan tiba di Pelabuhan Tanjung Lontar Tenau, empat hari kemudian. Pekerjaan instalasi membutuhkan waktu sekitar 10 hari yang akan ditempatkan di komplek PLTU Bolok.

Richard Safkaur mengatakan, jika PLTU Unit 1 sudah pulih dan tambahan mesin sewa sebesar 9 MW sudah selesai diinstalasi dan masuk sistem, maka daya mampu akan bertambah, sehingga dayanya cukup untuk Sistem Kupang.

“Kami berharap dan mohon doanya agar semua yang sudah direncanakan berjalan lancar,” tambah Safkaur.

Mengenai pengaturan jadwal padam, Manajer PLN Area Kupang, Mery Gunawan, mengatakan sehubungan dengan jumlah defisit cukup besar, maka wilayah yang mengalami padam cukup luas. Untuk itu pengaturan wilayah padam diatur dalam empat kelompok waktu. Kelompok I mulai jam 08.00 – 12.00, kelompok II jam 12.00 – 16.00, kelompok III jam 16.00 – 20.00, dan kelompok IV Jam 20.00 – 24.00

Mery Gunawan mengakui penerapan kelompok padam tidak selalu bisa dilakukan sesuai waktu yang direncanakan, baik jam jam mulai padam ataupun lama padam. Penyebabnya, bisa berkaitan dengan ketersediaan daya atau selain ada jadwal padam juga pada saat yang bersamaan terjadi gangguan di wilayah yang kena giliran padam.

Namun, lanjut Mery Gunawan, “kami mengapresiasi masyarakat yang sudah berkontribusi baik dengan melakukan penghematan, sehingga lama padam kerap kali lebih singkat dari rencana. Selain itu, kondisi cuaca juga menyebabkan suhu Kota Kupang agak sejuk, sehingga beban pemakaian listrik agak menurun. (Humas nPT PLN Wilayah NTT)

=======

Foto: GM PT PLN Wilayah NTT, Richard Safkaur

Komentar ANDA?