AHP Sebut Mendikbud Cuci Tangan dan Kambinghitamkan NTT

0
1136
Foto: Anggota DPR RI Andreas Hugo Pareira (tengah)

NTTsatu.com – MAUMERE – Anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan NTT 1,  Andreas Hugo Pareira (AHP) mengecam Mendikbud Muhadjir Effendy terkait pernyataanya yang menampar wajah pendidikan NTT. AHP menyebut Mendikbud sedang berupaya mencuci tangan dengan mengkambinghitamkan pendidikan NTT.

“Saya kira pernyataan Mendikbud itu merupakan sikap yang tidak bertanggungjawab. Ini menunjukkan Mendikbud hendak cuci tangan terhadap kelemahan sistem pendidikan nasional, dan menjadikan pendidikan NTT sebagai kambing hitam. Ini bentuk pengabaian negara terhadap pendidikan di NTT,” tukas AHP yang dihubungi melalui WhatsApp, Kamis (7/12).

Sebelumnya Mendibud mengkritisi daftar pemeringkatan PISA (Program for International Students Assesment), di mana pendidikan Indonesia menempati rangking 72. Mendikbud menyoroti pengambilan sampel survey, dengan mencontohkan untuk Tiongkok sampel yang diambil ternyata berasal dari Shanghai dan Guangzhou saja.

“Saya kuatir yang dijadikan sampel Indonesia adalah siswa-siswa dari NTT semua,” ujar Mendikbud sebagaimana dirilis Jawa Pos edisi (4/12).

Politisi PDI Perjuangan ini mengatakan secara nasional mutu pendidikan di NTT memang berada di bawah rata-rata. Tapi bukan berarti dengan kondisi itu Mendikbud lalu gegabah dan mengkambinghitamkan NTT sebagai biang dari rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia.

“Pernyataan seperti itu kan sama saja dengan menepuk air di dulang, terpercik muka sendiri. Karena Mendikbud seharusnya bertanggungjawab terhadap pendidikan nasional dari Sabang sampai Merauke, dari Mianggas sampai Rote Ndao. Dia bukan hanya membanggakan pendidikan di Jakarta atau di Pulau Jawa yang secara kualitas di atas daerah-daerah lain di Indonesia,” kritik salah satu Ketua DPP PDI Perjuangan itu.

Pernyataan Mendikbud ini memantik beragam tanggapan dari warga masyarakat NTT. Perhimpunan Jurnalis (Pena) NTT di Denpasar Bali mengutuk keras pernyataan Mendikbud. Pernyataan Mendikbud dinilai telah melukai hati orang NTT di mana saja berada. Pena NTT mendesak Mendikbud menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat NTT.

Di Makasar, sejumlah mahasiswa asal Kabupaten Manggarai NTT menggelar aksi terkait pernyataan Mendikbud. Mereka meminta Mendikbud berhenti mendiskreditkan NTT, dan sebaliknya Mendikbud justeru harus meningkatkan kualitas pendidikan di NTT melalui kebijakannya.  (vic)

Komentar ANDA?