Ancaman Terbesar NTT Bukan Ekonomi Tetapi Ideologi

0
289

KUPANG. NTTsatu.com – Gubernur NTT, Frans Lebu Raya mengatakan, ancaman terbesar daerah perbatasan saat ini adalah Ideologi bukan persoalan ekonomi. Karena itu wawasan kebangsaan menjadi penting.

Pernyataan itu disampaikan Gubernur ketika berdialog dengan rombongan Peserta Kuliah Kerja Dalam Negeri (KKDN)/Hanwil Pasis Dikreg XLII Sesko TNI Tahun Ajaran 2015 di Kupang, Selasa, 04 Agustus 2015. Hadir saat itu, 40 orang perwira siswa peserta Kuliah Kerja Dalam Negeri angkatan ke-42 Sesko TNI.

“Menurut saya, ancaman terbesar kita di perbatasan adalah Ideologi bukan persoalan ekonomi. Karena itu wawasan kebangsaan menjadi penting. Upaya membangun semangat bela negara harus terus kita lakukan untuk menumbuhkan semangat nasionalisme. Karena itu Pemberdayaan menjadi salah satu strategi penting kami” kata Gubernur.

Gubernur mengatakan, daerah perbatasan hendaknya mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah pusat. Dan memang pemerintah sudah melakukan hal itu.

“Kami harus memberi perhatian lebih untuk masyarakat NTT. Jika Indonesia sudah dikenal dengan Negara Kepulauan, boleh dong NTT dengan 1.192 pulaunya juga disebut Provinsi Kepulauan. Oecusi sebagai salah satu daerah kantong RDTL sedang giatnya membangun. Karena itu, kami juga terus berupaya memberi perhatian lebih kepada masyarakat di daerah perbatasan” kata Frans Lebu Raya.

Menanggapi pernyataan Gubernur itu, Komandan Sesko TNI, Letjen TNI Sonny Widjaja mengatakan, kehadiran mereka di NTT ini mudah-mudahan bisa memberikan harapan baru. Bahkan dia berjanji akan ikut berjuang demi daerah NTT yang berbatasan langsung dengan Timor Leste dan Australia ini.

“Pertemuan ini dimaksudkan untuk mendapatkan pencerahan, pemahaman yang utuh tentang berbagai upaya Pemerintah Provinsi NTT menghadapi berbagai persoalannya. Pada akhirnya, mereka akan melakukan kajian wilayah pertahanan, dengan berbagai potensi sumberdayanya termasuk sumber-sumber kerawanan.

Mereka ini adalah para Perwira Siswa Pendidikan Reguler XLII Sesko TNI Tahun Ajaran 2015. Keseluruhannya berjumlah 150 orang dengan empat target daerah simultan yaitu NTT, NTB, Maluku dan Maluku Utara. Saat ini hadir 40 orang peserta terdiri dari 37 orang Pamen TNI dan 1 orang Pamen Polri serta dua Perwira Mancanegara dari Arab Saudi dan Korea Selatan. (ayu/bp)

========

Foto: Gubernur NTT Frans Lebu Raya bersama Komandan Sesko TNI, Letjen TNI Sonny Widjaja di Kupang, Selasa, 4 Agustus 2015

Komentar ANDA?