NTTSATU.COM — MAUMERE — Kepala Badan Pusat Statisrik (BPS) Sikka, Kristanto SST.MSI melalui data rilisnya mengungkapkan, Kota Maumere mengalami deflasi sebesar 0,37 persen. secara bulanan.
Kondisi ini terlihat pada Komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi m-to-m, yaitu: cabai rawit sebesar 0,42 persen; ikan layang/ ikan benggol sebesar 0,31 persen; ikan selar/ ikan tude sebesar 0,08 persen; bayam dan buncis sebesar 0,05 persen; cabai merah sebesar 0,04 persen; ayam hidup sebesar 0,03 persen; kacang panjang sebesar 0,02 persen; daun singkong dan labu siam/ jipang masing- masing sebesar0,01 persenhal ini disampaikan dalam berita resmi stastik Perkembangan Inflasi Februari 2024 Kota Maumere No. 02/03/5310/Th.XXIV, 01 Maret 2024.
Sedangkan secara Tahunan kata Kristanto, Kota Maumere mengalami inflasi sebesar 3,46 persen, sedikit lebih rendah dibanding inflasi tahunan pada Januari 2024 yang lalu.
Lebih lanjut kata Kristanto merincikan jenis komoditi yang dominan yang memberikan sumbangan deflasi yaitu: ikan selar/ ikan tude sebesar 0,51 persen; ikan layang/ ikan benggol sebesar 0,22 persen; ikan tuna sebesar 0,08 persen; minyak goreng dan cumi-cumi sebesar 0,05 persen; bawang merah sebesar 0,04 persen; ikan julung segar/ ikan nibe dan ikan kembung/ ikan gembung masing-masing sebesar 0,02 persen dan daun singkong sebesar 0,01 persen.
Penyebab dari deflasi Pebruari 2024 di Kota Maumere menurut Kristanto terjadi karena adanya melalui program Rumah Pangan Kita (RPK) serta Gerakan Pangan Murah (GPM) terbukti berhasil dalam meredam angka inflasi di Kota Maumere pada Februari 2024. Hal ini dapat dilihat dari terjadinya penurunan indeks harga jika dibanding dengan bulan sebelumnya.
Namun demikian, jika dilihat secara tahunan, di Kota Maumere masih mengalami inflasi yang relatif tinggi meskipun pada bulan Februari ini mulai terjadi trend penurunan tingkat harga tahunan (YoY).
Kata Kristanto peningkatan tingkat harga secara tahunan di Kota Maumere pada bulan ini didominasi oleh kenaikan harga beras yang menjadi isu nasional. Selain itu, naiknya harga tomat, tarif angkutan udara serta bawang putih juga turut mendorong masih tingginya inflasi secara tahunan di Kota Maumere.secara rinci adalah komoditas yang memberikan sumbangan inflasi m-to-m, antara lain: tomat, bawang merah, beras, wortel, ikan tuna, ikan tembang, telur ayam ras, beras jagung, nangka muda, Sigaret Kretek Mesin (SKM), Sigaret Putih Mesin (SPM), dan tahu mentah.
Pada Februari 2024, kelompok pengeluaran yang memberikan sumbangan inflasi y-on-y, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 2,38 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,03 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,10 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,03 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,01 persen; kelompok transportasi sebesar 0,59 persen; kelompok pendidikan sebesar 0,04 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,28 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,07 persen.
Kriastanto mengakui atas keberhasilan Pemda Sikka bersama stakeholder dalam berbagai upaya untuk menahan laju inflasi pada Februari 2024 ini perlu terus ditingkatkan agar daya beli masyarakat dapat dijaga dengan baik, khususnya ditengah isu kenaikan harga beras yang terjadi dihampir seluruh wilayah secara nasional serta dalam rangka persiapan memasuki bulan Ramadhan. (ino)