Dua Rider Komunitas Satutenda Keliling Indonesia dan Tiba di Timor

0
1510

NTTSATU.COM — KUPANG — Perjalanan menjelajah Indonesia dengan motor sudah mengantarkan dua rider dari Komunitas Satutenda untuk menjejakkan kaki di pulau Timor. Kedua rider tersebut adalah Steve Elu dan Maria Pertiwi. Selama di perjalanan, Steve bertindak sebagai rider, sementara Maria Pertiwi bertindak sebagai fotografer-videografer.

Keduanya tiba di pelabuhan Bolok sebagai pintu masuk ke tanah Timor dari pulau Lembata, sekitar pertengahan Oktober 2021. Dari kota Kupang, mereka menyisir pantai utara menuju Oepoli di Kecamatan Amfoang Timur, sekaligus ujung utara Kabupaten Kupang.

Dari sana, keduanya melanjutkan perjalanan ke Pintu Lintas Batas Negara (PLBN) Wini di Kabupaten TTU, PLBN Motaain di Kabupaten Belu, dan PLBN Motamasin di Kabupaten Malaka. Lalu, kembali ke Kupang melewati sisi selatan pulau Timor. Posisi terkini ada di Kupang, sedang menunggu kapal untuk perjalanan pulang.

Steve dan rekannya memulai petualangan bermotor dari Jakarta pada 9 Agustus 2021, menyusuri pulau Jawa, Lombok, Sumbawa, Flores, Adonara, Lembata, dan sekarang Timor. Total waktu yang dibutuhkan untuk perjalanan ini sekitar tiga bulan.

“Awalnya, kami berharap bisa masuk ke Timor Leste. Hanya saja, untuk masuk Timor Leste di masa pandemi seperti ini, banyak sekali syarat yang harus diurus. Itu pasti memakan waktu cukup lama. Sementara sekarang sudah musim hujan, dan kami harus mengarah kembali ke Jawa. Jadi kami tunda dulu,” ujar Steve.

Founder Satutenda ini menjelaskan, selama bertualang dengan roda dua, mereka sudah menikmati keindahan alam, keragaman budaya dan suku, hingga aneka upacara adat di berbagai tempat. Semua itu menjadi pengalaman baru dan kian memperkaya pengetahuan kami akan Indonesia.

Selain itu, petualangan mereka juga membawa misi khusus. Komunitas Satutenda bekerja sama dengan Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia untuk menggalang dana bagi anak-anak pejuang kanker. Jadi, selama bertualang dengan motor, Steve mempromosikan cegah dini kanker anak dan mengajak siapa saja untuk berdonasi bagi pengobatan anak-anak yang terpapar kanker.

Petualangan ke timur bawah Indonesia ini, lanjut Steve, adalah lanjutan dari perjalanan sebelumnya. Tahun 2020, ketika itu seorang diri, Steve mengendarai motor matik untuk menjelajah pulau Sumatera dan pulau Sulawesi. Di pulau Sumatera ia menghabiskan waktu satu bulan. Lalu kurang lebih dua bulan ia habiskan untuk menyusuri pulau Sulawesi, termasuk pulau Muna dan pulau Buton. Perjalanan tersebut mengemban misi yang sama yakni menggalang dana untuk anak kanker.

“Bagi kami, kebahagiaan yang kami nikmati selama di perjalanan mestinya kami bagikan juga kepada orang lain. Kami memilih adik-adik kita yang sekarang menderita kanker sebagai saudara untuk kami alamatkan rasa sukacita,” kata Steve.

Ia melanjutkan, “tentu saja kalau anak-anak ini sembuh, mereka juga pasti bahagia. Orangtua dan keluarganya juga ikut bahagia. Senyum bahagia itulah yang coba kami tumbuhkan, meski harus melalui proses tertentu.”

Saat ini, Steve dan rekannya hendak mengadakan perjalanan pulang ke Jakarta. Mereka bersyukur untuk banyak pengalaman yang mereka peroleh selama petualangan ini. Dan tentu saja, mereka ingin berterima kasih kepada para sponsor yang sudah mendukung petualangan ini. Di antara, oli ENEOS, ban IRC, pannier Guardian Adventure, dan Contin Moto.

Sementara untuk perlengkapan camping motor, mereka didukung oleh Savana Indonesia. Dan untuk dokumentasi, mereka didukung oleh Hugo Store dengan sebuah drone dari produk FIMI Indonesia.  (bp)

Komentar ANDA?