Empat Maskapai Indonesia Kategori Tidak Aman

0
520

KUPANG. NTTsatu – Belum lama ini, AirlineRatings.com telah merilis daftar Maskapai penerbangan yang paling berbahaya di dunia karena tidak aman. Dari 3 maskapai penerbangan yang dinilai tidak aman, empat diantaranya adalah maskapai dari Indonesia.

Empat maskapai penerbangan dari Indonesia itu adala, Susi Air, Sriwijaya Air, Lion Air dan Merpati yang sekarang sudah bangkrut.

Penilaian itu berdasarkan pada faktor-faktor seperti maskapai disertifikasi oleh International Air Transport Association Operational Safety Audit (IOSA). Selain itu parameter yang dihitung meliputi apakah mereka mendapatkan daftar hitam dari Uni Eropa, bebas dari kesalahan fatal selama 10 tahun, Mendapat persetujuan FAA dan apakah mereka memenuhi semua 8 parameter keselamatan dari International Civil Aviation Organization (ICAO) .

Sebagai penjelasan, sertifikasi IOSA adalah sistem evaluasi yang dirancang untuk menilai manajemen dan sistem kontrol dari sebuah maskapai. Sedangkan ICAO mengukur standar dan peraturan yang diperlukan untuk keselamatan penerbangan, keamanan, efisiensi dan keteraturan.

Sebagian besar maskapai penerbangan ini tidak menawarkan produk penerbangan, punya jadwal tepat waktu yang mengerikan dan paling tidak pernah dihukum atau diselidiki setidaknya sekali.

Permasalahan mereka antara lain seperti ancaman bom, pembajakan, gagal mendarat di landasan pacu dan tabrakan

Empat maskapai Indonesia yang termasuk tidak aman versi AirlineRatings.com antara lain adalah

 

Sriwijaya Air

 

Maskapai ini diklasifikasikan sebagai maskapai layanan menengah dan tidak menawarkan makanan ringan dan minuman sepanjang penerbangan.

Mereka berharap untuk menjadi layanan lengkap maskapai penerbangan tahun 2013 tapi itu belum terjadi pada 2015.

Dalam hal keamanan, Sriwijaya Air kurang dalam banyak departemen. Dengan tidak ada pengakuan internasional atas keselamatan, dalam daftar hitam terbang ke wilayah udara Eropa dan tidak mendapat persetujuan FAA.

Bukan tanpa insiden, maskapai ini telah memiliki sejumlah insiden landasan pacu yang mengakibatkan cedera dan kerusakan pesawat.

 

Susi Air

 

Kombinasi medan ekstrim, panel yang lebih kecil, cuaca, tidak ada kerjasama dari suku lokal dan kesulitan komunikasi dengan kontrol lalu lintas udara merupakan faktor-faktor yang berkontribusi terhadap keselamatan penerbangan ini.

Selain dilarang terbang ke Uni Eropa, Susi Air memiliki jenis lain dari larangan tersebut. Personel Kedutaan Besar Amerika Serikat sekarang dilarang terbang dengan maskapai ini

 

Karena sifat dari pesawat, jangan berharap ada awak pesawat selain pilot. Dengan kokpit terbuka dan akses ke semua kontrol pilot, penumpang yang gaduh juga menimbulkan ancaman keamanan yang serius.

 

Merpati Airlines
Maskapai ini telah mengalami kekacauan secara finansial yang mengakibatkan pada Januari 2015 tidak beroperasi lagi.

Adapun catatan keselamatan mereka, dalam sepuluh tahun terakhir telah memiliki lebih dari 50 korban lebih dari enam insiden serius dan dilarang terbang dalam wilayah udara Eropa karena masalah keamanan.

Merpati menawarkan pusat pelatihan dan sekolah Pilot yang membuat catatan keselamatan mereka bahkan lebih mengejutkan.

 

Lion Air

 

Catatan keamanan untuk Lion Air dapat disebut mengerikan dengan lebih dari delapan insiden serius dan jumlah korban dalam dekade terakhir. Dari melampaui pendaratan landasan hingga kecelakaan di udara.

Maskapai ini juga dilarang terbang ke Uni Eropa dan pada Januari 2015 kementerian transportasi telah membekukan 53 rute mereka.

Berikut 13 maskapai paling tidak aman menurut situs AirlineRatings.com:

Yeti Airlines (Nepal), Sriwijaya Air (Indonesia), Air Bagan (Myanmar), Susi Air (Indonesia), Merpati Airlines (Indonesia), Daallo Airlines (Somalia), Ariana Afghan Airways (Afghanistan), Bluewing Airlines (Suriname), Tara Air, Lion Air (Indonesia), Nepal Airlines (Nepal), SCAT Airlines (Kazakhstan) dan Kam Air (Afghanistan) *****

 

 

Komentar ANDA?