Engkau Akan Mengandung dan Melahirkan Seorang Anak Laki-laki

0
563

Oleh: Rm. Ambros Ladjar, Pr

*Hari Minggu Pekan IV Masa Adven*, 24 Desember 2023. Bacaan: 2Sam 7: 1-5, 8b-12,14a,16 dan Rm 16: 25-27 dan Injil  Lk 1: 26-38.

Berbeda halnya dengan Tuhan, manusia bisa saja salah pilih. Segala gerak gerik manusia sudah Tuhan tulis pada telapak tangan-Nya sebagaimana kata Nabi Yesaya 49:16 maka DIA tak salah memilih orang. Injil hari ini berkisah tentang Maria seorang dara Nazaret yang menerima Kabar dari Malaekat Gabriel tanpa terbayang dalam diri sebelumnya. Lebih lagi sangat mengagetkan Maria karena dia akan mengandung dan melahirkan seorang Anak laki-laki. Rasanya seperti sebuah mimpi di siang bolong.

Pada minggu IV Adven hari ini bacaan suci tak banyak tampilkan peran Yohanes Pembaptis lagi selaku nabi transisi melainkan figur bunda Maria. Merekalah yang banyak memainkan peran istimewa menyongsong kedatangan Sang Mesias. Maria telah memainkan peran utama sebagai figur perempuan yang beriman sejak awal masa penantian. Tak pernah dia putusasa atau patah semangat karena dia dipilih Allah menjadi ibu Tuhan Yesus. Pada dirinya terbentang kemuliaan dan salib hidup yang sekaligus harus dipikul. Kenyataan itu mengajak dia bertanya dalam hati: “bagaimana mungkin hal itu terjadi karena aku belum bersuami?”.

Kelahiran Mesias terjadi justru untuk menggenapi harapan kaum Israel. Mereka diarahkan Kitab Samuel agar melihat Tabut Perjanjian tempat Allah bersemayam. Kehadiran Raja Adil yang tak kunjung tiba sudah lama ditunggu berabad-abad. Hal ini tak terwujud melalui tokoh politis sesuai cita-cita mereka atau kaum agamawan yang populer ketika itu tetapi justru dalam diri orang sederhana. Maria adalah perempuan yang tak masuk nominasi manusia tapi justru dipilih Allah. Dia menjadi perantara sekaligus sarana bagi Allah untuk menyelamatkan umat manusia yang berdosa. Iman terbukti dalam diri orang sederhana seperti Maria yang menerima berita keselamatan dengan tulus hati.

Ketika Allah memilih Maria, ia merasa diri tak mampu. Sebab pada kenyataan dia cumalah orang biasa tapi harus siap menerima sapaan baru sebagai bunda Tuhan. Oleh karena intervensi kuasa Roh Tuhan maka Maria pasrah penuh penyerahan diri. Ia sadari hal itu dalam fiatnya: “Jadilah padaku seturut kehendak-Mu”. Tentu panggilan Maria menjadi bunda Allah, Theotokos telah memberikan kita manusia inspirasi berharga. Segala rencana Tuhan dapat saja terjadi pada diri tanpa kita bayangkan.

Apa yang diterima dan dijalani bunda Maria adalah sebuah komitmen iman yang kuat. Karena itu pada akhir masa adven ini kiranya kita memasuki sukacita Malam Natal sambil berguru pada kehebatan Maria. Dialah perempuan beriman yang menantikan rencana Allah dengan sabar, tulus dan jujur karena dinaungi Roh Kudus. Tak berlebihan jika ia tegaskan: Hatiku bersukacita karena Allah Penyelamatku! Bisakah kita semua juga taat menerima segala tugas pelayanan dan melakukan dengan rasa tanggungjawab?

*Salam Seroja, Sehat Rohani dan Jasmani* di Hari Minggu buat semuanya. Jikalau ADA, Bersyukurlah. Jika TIDAK ADA, BerDOALAH. Jikalau BELUM ada, BerUSAHALAH. Jikalau masih KURANG Ber- SABARLAH. Jika LEBIH maka BerBAGI LAH. Jika CUKUP, berSUKACITALAH. Tuhan memberkati segala aktivitas hidup keluarga anda dengan kesehatan, keberuntungan, sukses dan sukacita yang melingkupi hidupmu… Amin🙏🙏🙏🌹🌹✝️🪷🪷🤝🤝🎁🛍️💰🍇🍇🇮🇩🇮🇩

Pastor Paroki Katedral Kupang

Komentar ANDA?