Gubernur Minta Kepala Daerah Kontrol Warganya Terhadap Ancaman Covid -19

0
727
NTTsatu.com – KU0ANG – Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat meminta  agar para Bupati di seluruh NTT dan Walikota Kupang dapat mengontrol warganya masing-masing agar terhindar dari penularan dan penyebaran Corona Virus Disease/Covid-19. Meski hingga hari ini Provinsi NTT masih negatif wabah Covid-19.
“Bapak Gubernur mengharapkan kepada para Bupati di seluruh NTT dan Walikota Kupang untuk mengontrol penumpang yang datang dari pelabuhan-pelabuhan di seluruh wilayah. Kami sudah menyediakan tenaga medis yang dikoordinasi oleh KKP (Kantor Kesehatan Pelabuhan) di pelabuhan-pelabuhan besar. Pemerintah sudah menugaskan dinas kesehatan setempat untuk memantau di tempat yang belum ada KKP,” kata Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi NTT, Dr. Jelamu Ardu Marius, M.Si dalam keterangan yang diterima Jumat, 27 Maret  2020.

“Kita juga membaca di media pers bahwa sudah banyak pasien di Indonesia yang sembuh dari Covid-19. Fakta ini memotivasi kita untuk selalu siaga dan waspada dan selalu mengikuti arahan dari pemerintah demi kesehatan kita bersama,” ujar Marius.

Menurut Marius, dalam penanganan Covid-19 di Provinsi NTT dibutuhkan kerjasama dari seluruh elemen masyarakat yang ada di daerah ini.

“Kita membutuhkan kerjasama yang kuat dari seluruh masyarakat NTT khususnya ketua-ketua RT, RW, Kepala Desa, Lurah dan Camat untuk mengontrol warga yang baru datang dari luar NTT. Walaupun sudah discreening di pelabuhan tetapi kami berharap agar warganya masing-masing harus tetap dikontrol,” pinta Marius.

Dia menambahkan, “Tetangga bertetangga harus saling mengontrol orang yang datang dari luar NTT melalui pelabuhan dan bandara. Pemerintah sudah menyediakan kartu tanda sehat (Health Alert Card) berupa formulir yang harus diisi oleh para penumpang yang baru keluar dari bandara atau pelabuhan. Kami mengharapkan kesabaran para penumpang yang baru keluar untuk mengisi formulir tersebut,” katanya.

Dikatakannya, meski para penumpang tersebut sudah diukur suhu tubuhnya,  harus tetap mengisi formulir tersebut. “Karena formulir ini yang mengontrol anda selama 14 hari berada di NTT. Kami juga mengharapkan bantuan dari TNI dan Polri untuk bekerjasama dengan pemerintah daerah setempat untuk memastikan identitas warga yang baru datang dari luar daerah. Dengan cara itu, kita menjaga kesehatan masyarakat NTT,” tegasnya.
Kendati sampai saat ini Provinsi NTT belum ada yang positif Covid-19, sebut Marius, masyarakat diharapkan untuk tetap waspada dan harus berpikir beberapa langkah kedepan.
“Berandai-andai bagaimana jika semua orang itu positif. Itu adalah antisipasi kita. Kita harus menyediakan desain untuk menangkal virus ini. Kita harus siaga penuh untuk menangkal virus ini,” katanya.
Khusus untuk warga yang menjalani karantina mandiri, Marius meminta agar keluarganya dijamin kesehatannya. “Khusus untuk saudara-saudari kita yang dikarantina mandiri, perlu kesadaran luar biasa yang dibangun dalam diri kita sendiri. Harus memastikan keluarga yang tinggal bersama dengan orang yang dikarantina mandiri untuk selalu dikontrol dan dikonsultasikan dengan para medis. Walaupun menurut pemeriksaan klinis belum ada gejala, kita perlu menantisipasi. Selama isolasi mandiri di rumah, kita menghindari bertemu dan mengikuti kegiatan yang melibatkan banyak orang,” harap Marius.
Dia juga mengharapkan kepada seluruh warga NTT untuk mematuhi pedoman dan arahan yang ada. “Mari kita memuliakan kehidupan dengan memproteksi hidup kita. Kendati hidup kita ada di tangan Tuhan; manusia harus menjaga kehidupan yang telah diberikan oleh Sang Pencipta. Tentu kita sembari berdoa meminta perlindungan Tuhan Sang Maha Pencipta dan kita mengharapkan kerjasama dari semua kita agar NTT terbebas dari Covid-19,” ucap Marius.  (*/tim)

Komentar ANDA?