“Kita ini harus bisa bawa perubahan untuk Nusa Tenggara Timur. Harapan kita pada kader-kader terutama para pemuda harus memiliki pola pikir atau mindset dengan mimpi besar dan perubahan positif di daerah ini. Kalau mau mau ada kemajuan maka harus punya spiritualitas, cerdas, punya jaringan atau networking dan sehat fisik dan mental,” jelas Gubernur.
“Kalau orang punya spiritual baik maka dia akan punya tekad yang besar, semangat dan tidak mudah putus asa. Yang kedua adalah kecerdasan yaitu dengan pengetahuan yang bagus dan bisa menganalisa situasi sosial yang ada. Juga punya jaringan atau networking dengan mengenal banyak pihak yang memiliki pengaruh besar. Serta harus didukung dengan kesehatan fisik dan mental yang baik,” jelas Gubernur.
“Saya mau nantinya anak-anak kita bisa mengabdi untuk daerah ini. NTT ini punya potensi yang sangat banyak. Pertanian dan peternakan kita didukung dengan lahan yang luas dan alam yang baik, perikanan dan kelautan kita didukung dengan kekayaan laut kita yang luar biasa, begitupun dengan pariwisata kita yang sudah mendunia. Saya sangat ingin agar kita kembangkan dengan pemberdayaan masyarakat dalam _local resources based_ atau sumber daya alam lokal yang kita miliki,” ujar beliau.
Gubernur juga mengatakan, untuk mengelola sektor-sektor tersebut harus dimulai dari hati dengan cinta setiap individu. “Kalau kita mau kerjakan semua itu dan ada hasil yang baik maka harus dilakukan dengan cinta dan ketulusan. Apapun hambatan pasti bisa dilewati dan hasilnya pasti akan maksimal dan punya manfaat besar bagi banyak orang. Saya pesan untuk kita jangan kerja asal-asalan,” jelas Gubernur.
“Provinsi ini juga sedang berkembang baik. Pembangunan Jalan Provinsi sudah mencapai 906 Km. Pengembangan garam juga mulai ada hasil baik dan tahun depan kita panen garam 150.000 ton garam dengan kandungan NaCl mencapai 95%, serta pengembangan lobster di Mulut Seribu dan juga pengembangan program sapi wagyu. Salah satu hal yang sedang kita dorong dengan baik adalah energi baru terbarukan yaitu energi panas matahari di Pulau Sumba dan Timor kita sangat bersyukur kita punya energi ini,” ujar beliau.
Sementara itu Ketua Sinode GMIT Pdt. Mery Kolimon mengatakan, solidaritas jemaat harus terus diperkuat dalam kehidupan. “Pembangunan gedung ini adalah bukti kerja kita semua dan juga solidaritas. Kebersamaan dan kepedulian kita bukan hanya dalam pembangunan gedung melainkan ikatan hati untuk tetap peduli satu sama lain,” ujarnya. (sipers)