Hasil Swab Kedua Negatif, Empat Klaster Gowa Dipulangkan Bersama 10 Pelaku Perjalanan

0
2125
NTTsatu.com — LEMBATA — Setelah hasil Swab kedua dikeluarkan dan hasilnya negatif, empat orang klaster Gowa yang selama ini diisolasi di ruang isolasi RSUD Lewoleba dan rumah karantina Puskesmas.Lewoleba di Desa Pada akhirnya dipulangkan. Selain keempat orang klaster Gowa, sebanyak sepuluh orang pelaku perjalanan lainnya yang selama ini dikarantina di Puskesmas Lewoleba di Desa Pada juga ikut dipulangkan.

 

Mereka dilepas Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Lembata Paskalis Ola Tapobali didampingi Koordinator Seksi Karantina dan Isolasi Apolonaris Mayan di Puskesmas Lewoleba di Desa Pada, Kecamatan Nubatukan, Sabtu, 23 Mei 2020.

Paskalis Ola Tapobali yang juga Sekda Lembata ini saat melepas para pelaku perjalanan mengatakan, walau hasil Swab sudah dinyatakan negatif, bukan berarti bebas Covid-19. Sebab, kapan saja bisa terpapar Covid-19 jika tidak disiplin.

Karena itu, kepada 14 pelaku perjalanan yang dipulangkan diharapkan untuk tetap mentaati protokol kesehatan dan imbauan dari pemerintah.

“Menghindari aktivitas mengumpulkan massa, cuci tangan gunakan air mengalir, gunakan masker dan harapkan agar menjadi corong pemerintah membantu sebarluaskan dan edukasi masyarakat dimulai dari keluarga, lingkungan, dan desa tempat tinggal. Kalau kembali lalu terdapat gejala sakit dapat hubungi fasilitas layanan terdekat,” kata Paskalis Tapobali.

Bagi warga Lembata yang masih berada di luar, baik mahasiswa, pekerja migran, sesuai imbauan Pemda agar jangan pulang dulu. Dalam hal tertentu dapat diizinkan untuk kepentingan pemerintahan, kedukaan dan rujukan orang sakit. Tapi perlakuannya ketat terhadap protokol kesehatan.

Mohamad Darwis, pelaku perjalanan yang dipulangkan menyampaikan terima kasih dan permohonan maaf jika selama di karantina ada salah dan khilaf.

Ia juga menyambut baik permintaan untuk membantu pemerintah menjadi corong pemerintah dalam mengedukasi masyarakat untuk membantu memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di desa masing-masing. (lembatanews/bp)

Komentar ANDA?