NTTsatu.com – LEWOLEBA – Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Barakat saat ini sedang mendapingi kaum ibu di Kecamatan Lebatukan dan Ile Ape di Kabupaten Lembata untukmembuat MOL (Mikroorganisme Lokal). Sama seperti M4 di Toko.
Direktur LSM Barakat yang berkedudukan di Lewoleba, Benediktus Bedil melalui telepon seluler, Kamis, 18 Oktober 2018 menjelaskan LSM Barakat terpanggil untuk selalu bersama rakyat kecit di desa-desa untuk mencari peluang usaha bersama yang pada intinya bisa mendatangkan manfaat bagi mereka.
Dia menjelaskan, bahan-bahan lokal pembuatan MOL itu ada di sekitar pekarangan rumah sehingga tidak sulit mendapatkan bahan dimaksud.
Bahan-bahan dimaksud antara lain: kotoran ternak sapi yang tidak dibeli, buah swalang yang sudah masak, air kelapa, bonggol pisang, limbah kebun, limbah rumah tangga, daun daun legum. Bahan-inu muj, mudah dikerjakan, dan bisa direplikasikan di pekarangan anggota kelompok.
Dia menjelaskan, program ini diprioritaskan pada upaya Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga yang disebut BAREK KELEMUR (PembeBAsan peREmpuan Kepala KEluarga Lamaholot melalui pebgEMbangan Usaha pRoduktif) dan Isteri Nelayan yang disebut PENITI (Perempuan Isteri Nelayan Sejati).
Bence sapaan akrab Benediktus Bedil ini menjelaskan, program ini sebagai bagian dari upaya perlindungan spesies laut terancam punah dengan support dari CEPF (Critical Ecosystem Partnership Fund).
“Dengan membatasi akses nelayan ke spesies tertentu, sumber pendapatan alternatif digalakan, juga keadilan sosial bagi kelompok marginal seperti perempuan kepala keluarga juga tercipta,” katanya.
Bence mengakui pelatihan pembuatan MOL itu sudah dilakukan sejak beberapa bulan lalu dan sekarang BARAKAT melanjutkan dengan pendampingan agar kaum ibu terus melakukan kegiatan ini. (bp)
========
Foto: Kaum ibu sedang mempraktekkan cara pembuatan MOL dalam pelatihan beberapa waktu lalu di Tapobaran, Lembata