NTTsatu.com – RUTENG – Menjelang pemilihan Gubernur dan Wakil NTT Panwaslu kabupaten Manggarai meminta pemilih di Manggarai harus mengantongi Suket dari Dinas pencatatan Sipil dan Penduduk ( Dukacapil) kabupaten Manggarai.
“Pada prinsipnya kami mendorong Pasangan Calon untuk mengajak pemilihnya agar mengurus dokumen kependudukan di Disdukcapi. Karena pada dasarnya pendataan pemilih berbasis dokumen kependudukan,” kata Fortunatus Hamsah Manah, S.Pd Komisioner Panwaslu kabupaten Manggarai divisi Hukum dan Penanganan Pelanggaran kepada NTTsatu.com, Kamis, 29 Maret 2018.
Untuk pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur NTT pemilih membawa serta Suket yang resmi .”Pemilih wajib membawa KTP Elektronik atau Surat Keterangan (Suket) yang dikeluarkan Disdukcapil ke TPS pada hari pemilihan 27 Juni 2018 mendatang,” jelas Alfan Manah.
Agar setiap pemilih mempunyai hak memilih calon Gubernur dan Wakil Gubernur NTT, Panwaslu Kabupaten Manggarai mendorong semua pihak, baik warga pemilih, partai politik pengusung pasangan calon, pemerintah maupun KPU untuk menuntaskan persoalan pemilih yang tidak memiliki dokumen.
Dia mengatakan, pada saat melakukan rapat koordinasi Pemutakhiran Data Pemilih pada Bulan Desember 2017 lalu, Disdukcapil memaparkan ada 56.000 pemilih yang belum melakukan perekaman E-KTP sebagai dasar dikeluarkannya Surat Keterangan Penduduk atau KTP Elektronik.
“Karena itu, Panwaslu Kabupaten Manggarai terus berkoordinasi dengan KPU Kabupaten Manggarai dan Disdukcapil untuk mendorong proses perekaman KTP Elektronik dengan pola jemput bola atau turun langsung ke warga pemilih di Desa Kelurahan,” katanya.
Dikatakan, hasilnya pada awal Maret 2018, tinggal 26.000 pemilih yang belum melakukan perekaman KTP Elektronik.
Soal modus pembagian Surat Keterangan Penduduk oleh Pasangan Calon, dia mengatakan sejauh ini Panwaslu Kabupaten Manggarai belum menemukan adanya modus itu di Kabupaten Manggarai. (mus)