RUTENG. NTTsatu.com – Kadis Pertanian, Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Manggarai, Vinsen Marung mengatakan, tahun ini pemerintah kabupaten Manggarai mengalokasikan dana sebesar Rp 1,6 miliar untuk pengembangan tanamam hltikulturan di daerah ini.
“Tahun ini kita alokasikan dana sebesar Rp 1,6 miliar untuk pengembangan tanaman holtikultura dengan pusat perhatian di wilayah Satar Mese,” kata Vinsen kepada NTTsatu.com setelah panen perdana melon dan semangka milik CV Tani Mandiri di Naga Wija, Minggu, 26 Juni 2016.
Dia menjelaskan, alokasi dana itu untuk budidaya melon, semangka dan 12 jenis holtikultura lainya di Kecamatan Satar Mese. Budidaya tanaman holtikultura di Satar Mese itu sudah dimulai sejak 3 Tahun lalu.
Menurutnya, melon dan Semangka di Kecamatan Satar Mese sangat berkualitas, cita rasa dan aroma sangat berbeda dengan melon dan semangka dari tempat lain.
“Hotel-hotel di Labuan Bajo sudah mulai memilih semangka dan melon dari Nanga Woja,” katanya.
Menyinnggung soal Kecamatan Satar Mese merupakan Lumbung padi Kabupaten Manggarai dia menjelaskan salah satu alasan dibentuk 6 kelompok tani holtikultura di Kecamatan Satar Mese dan 4 kelompok di Kecamatan satar Mese Barat adalah merubah pola tanam tanaman sejenis pada lahan sama sehingga tanaman petani tidak teserang hama.
“Usia melon dan semangka hanya 90 hari karena itu petani bisa manfaatkan lahan sawah ketika sudah panen padi,” katanya.
Ditambahkanya, tahun 2016 Pemda Manggarai mengalokasikan dana sebesar Rp 1,6 M untuk budi daya melon, semangka dan 12 jenis holtikultura lainya di Kecamatan Satar Mese, Kabupaten Manggarai. (mus)