NTTsatu.com – LEWOLEBA – Perbaikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lewoleba menjadi salah satu sorotan utama Bupati Lembata Eliaser Yentji Sunur bersama Wakil Bupati Thomas Ola Langoday.
Komitmen ini dibuktikan dengan sikap tegas Sunur-Langoday dalam inspeksi mendadak yang dilakukan berulangkali untuk mengecek secara langsung pelayanan petugas kesehatan, kesiapan peralatan serta ketersediaan obat-obatan.
Pekan lalu (Selasa 26/09/2017), di Aula Kantor Bupati Lembata, Eliaser Yentji Sunur kembali menegaskan komitmennya untuk perubahan layanan kesehatan kepada masyarakat di RSUD Lewoleba. Dalam mutasi yang dilakukan pertama kali di masa kepemimpinan Sunur-Langoday ini, beberapa jabatan strategis dikembalikan ke posisi semula termasuk Direktur RSUD Lewoleba. dr. Geryl Huar Noning yang dilantik Januari kemarin dimasa transisi Penjabat Bupati Sinun Petrus Manuk kembali digantikan oleh dr. Bernard Yoseph Beda.
Tugas berat kembali dipikul direktur RSUD Lewoleba yang baru dr. Bernard. Betapa tidak, Bupati Lembata Eliaser Yentji Sunur dalam sambutan saat pelantikan menginstruksikan agar sesegera mungkin dilakukan reformasi total terhadap sistem layanan RSUD Lewoleba yang menurutnya masih terlalu jauh dari harapan.
“Lakukan reformasi total sistem layanan di RSUD Lewoleba. Kalau semua kita perlu ganti, ya kita ganti semua. Di bagian umum, di bagian operasional, kalau memang itu yang disyaratkan kita ganti. Jangan lagi ada masalah obat dan lain-lain. Saya tidak mau dengar obat kurang. Jangan pasien datang tidak dilayani,” katanya.
Lebih lanjut Bupati yang memasuki periode kedua ini menegaskan. “Lakukan kajian restrukturisasi, kaji dan usulkan. Supaya satu persoalan dapat secepatnya dieliminir. Kita selesaikan persoalan satu persatu agar tidak tambah banyak lagi. Benahi total semua yang tidak beres. Kalau tidak direkturnya kita ganti. Hari ini kita lantik, besok bisa diganti kalau tidak mampu”. (humas setda lembata)