Resmikan Katedral Kupang, Presiden RI Sampaikan Pesan Perdamaian

0
366

NTTSATU.COM — KUPANG — Presiden Republik Indonesia , Joko Widodo meresmikan Gereja Katedral Keuskupan Agung Kupang  yang berlokasi di Kecamatan Kota Lama, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur pada  Rabu 6 Desember 2023.

Peresmian tersebut diawali dengan sambutan selamat datang dari Uskup Agung Kupang  Mgr. Petrus Turang.Uskup Petrus dalam sambutannya, mengucapkan selamat datang kepada Presiden Jokowi beserta rombongan.

“Dengan mengucapkan Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, saya atas nama Umat Katolik mengucapkan selamat datang kepada Bapak Presiden Republik Indonesia, kedatangan bapak menganugerahkan kami umat Katolik di Kota Kupang dengan meresmikan gedung Gereja yang megah dan mewah di kota Kupang. Kami berterimakasih atas alokasi dana yang diberikan kepada kami untuk membangun kembali gedung Gereja ini,” kata Uskup Petrus Turang.

Uskup Petrus mengatakan, dengan kepedulian dari pemerintah pusat menunjukan hati bijaksana untuk menunjang ketersediaan tempat ibadah bagi umat Katolik di Kota Kupang-NTT.

Sementara, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo seusai meresmikan Gereja katolik tersebut mengatakan bahwa, Gereja Katedral ini dari awal di bangun belum pernah di rehab.

“Gereja Katedral ini sejak berdiri belum pernah direhabilitasi. Dan, akibat terjangan badai seroja yang melanda Kota Kupang dengan anggaran dari APBN (sehingga) Gereja Katedral ini di bangun, direhabilitasi. Dan, tadi waktu saya masuk saya betul-betul terkagum-kagum, interior di dalam sangat-sangat bagus sekali, indah sekali,” katanya.

Ia menambahkan, Renovasi Gereja Katedral ini dilakukan secara menyeluruh dengan membangun gereja baru yang lebih luas dari bangunan sebelumnya, dan dilengkapi dengan pembangunan sekretariat, paroki, menara lonceng, ruang panel (listrik) dan genset.

Dan hari ini, kata dia, kita betul-betul bisa melihat bersama-sama wajah baru Katedral – Gereja Katolik Kristus Raja Katedral di Kupang ini, yang megah, yang indah, yang tertata rapi. Gereja bersejarah yang menjadi bagian dari keberadaan Gereja Katolik di Kota Kupang.

“Saya sedikit berpesan agar rumah ibadah yang berkapasitas 1.500 jemaat ini tidak hanya digunakan sebagai tempat ibadah tetapi juga bisa dimanfaatkan untuk kegiatan-kegiatan sosial kemasyarakatan yang lainnya. Menyediakan ruang-ruang untuk membangun dialog, mempererat persaudaraan, mempererat kerukunan dan perdamaian untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa,” pesannya. (*/nttsatu)

Komentar ANDA?