RUTENG. NTTsatu.com – Hutan Ine Mbele merupakan salah satu obyek wisata hutan lindung di Kabupaten Manggarai terletak persis di bibir pantai Iteng Desa Paka Kecamatan Satar Mese.
Sejenak melintasi Hutan keunikan kita jumpa dengan berbagai jenis flora dan fauna dan pohon nan rindang tempat berlabuh ribuan kelalawar
Konon Menurut cerita warga setempat kelalawar itu datang dari Pulau Sumba dan juga dari Benua Australia sejenak beberapa bulan menikmati indahnya alam dan hutan di Kabupaten Manggarai, tetapi belum diketahui persis apa yang menjadi daya tarik mereka suka bertengger di hutan Ine Mbele.
Memang , cerita dari mulut masyarakat ini dapat di percaya atau sulit juga dipaham secara akal sehat.
Heri Ampur seorang Pegawai dipercayakan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Manggarai untuk menjaga Hutan seluas 4,8 ha ketika ditemui NTTsatu.com,Jumat (5/2/2016) menjelaskan, seperti biasanya setiap tahun ribuan kelalawar berada di hutan Ine Mbele setiap Bulan Mei dan juga bulan November sehingga pandangan masyarakat bahwa ribuan Kelalawar itu bukan asli di daerah Manggarai tetapi datang dari Sumba dan Australia.
Disis lain , dijelaskan Ampur pada saat dua bulan tersebut di Desa Paka atau di Kecamatan Satar Mese pada umumnya terjadi musim buah, baik itu Mangga, jambu Mente, kemiri dan jenis buah lainya.
Daya tarik buah-buahan inilah menyebabkan ribuan kelalawar berlabuh di pantai selatan Manggarai, Hutan Ine Mbele sebagai rumah penginapan di siang hari dan pada malam hari mereka bekerja mencari makanan
Ribuan Kelalawar itu Dilindungi
Ampur menjelaskan, ribuan kelalawar berlabuh di Hutan Ine Mbele memang harus dilindungi. “Bagi warga yang menembak Kelalawar di dalam lokasi hutan ditangkap dan akan diberikan sanksi “katanya.
Ampur mengakui, masalah yang menyulitkannya untuk melakukan kontrol adalah ketika kelalawar tersebut berada di luar lokasi hutan. Dia tidak memiliki keberanian untuk melarang warga menembang kelelawar-kelelawar itu.
“Saya tidak bisa melarang warga yang menembak kelalawar yang terbang diluar kawasan Hutan Ine Mbele. Ini masalah yang saya hadapi selama ini,” ujarnya.
Dia berharap, kedepannya, Pemda Kabupaten Manggarai memperhatikan malasah yang dihadapinya ini. Pasalnya, jika selalu terjadi penembakan terhadap kelalawar akan berpengaruh pada obyek wisata Hutan Ine Mbele, dan suatu saat kelelawar tidak akan lagi menghuni hutan ini.
Pantauan NTTSatu.com,Jumat (5/2) Di hutan Ine Mbele, kondisi hutan masih natural dengan pepohonan rindang dan beraneka jenis tumbuh-tumbuhan langkah di dalamnya.
Hutan ini memang dilindungi pemerintah setempat. Buktinya, pemerintah punya perhatian besar dengan membangun pagar kawat duri di sekeliling hutan Ine Mbele agar tidak sembarang warga masuk ke dalam lokasi hutan .(Hironimus Dale)
======
Foto: Hutan Ine Mbele yang menjadi tempat berlindungnya ribuan Kelalawar