Bandara Adonara Masih Dalam Proses Studi Kelayakan

0
322

KUPANG, NTTsatu.com – Pro kontra tentang rencana pemerintah membangun Bandara di Adonara, Kabupaten Flores Timur (Flotim) sebenarnya hingga ada penolakan sebagian warga Adonara tidak perlu lagi terjadi. Pasalnya, hingga saat ini tim masih melakukan studi kelayakan terhadap tiga lokasi yang dilirik.

“Hingga saat ini masih dilakukan studi kelayakan, Jadi jangan dulu ribut seolah-olah sudah ada lokasi pasti yang direkomendasikan tim studi kelayakan,” kata Kepala Dinas Perhubungan Provinsi NTT, Richard Djami.

Richard yang ditemui di uang kerjannya, Selasa 04 Agustus 2015 itu mengatakan ada tiga lokasi yang dilirik untuk pembangunan bandara Adonara itu adalah lokasi di Kecamatan Witihama. Kecamatan ile Bileng dan Kecamatan Adonara Barat. Karna itu, penolakan sebagian warga suku Lamabelawa beberapa waktu lalu itu sebenarnya tidak perlu terjadi.

Dikatakannya, tim masih sedang melakukan survey di tiga calon lokasi Bandara Adonara tersebut. Jika sudah ada hasil, dan pada akhirnya tim akan merekomendasikan salah satu lokasi yang paling cocok untuk membangun Bandara tersebut, barulah pemerintah provinsi meminta pemerintah Kabupaten Flotim untuk turun melakukan sosialisasi nkepada masyarakat.

“Jadi kalau sudah ada rekomendasi tim survey, barulah Pemkab Flotim turun bertemu dan duduk bersama para tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat bersama pemilik halan untuk membicarakan hal itu,” katanya.

Dikatakannya, Gubernur NTT, Frans Lebu Raya sudah menyatakan, pembanguanan bandara di Adonara itu merupakan sebuah kebutuhan untuk pelayanan kepada masyarakat. Bandara itu hadir akan membawa dampak besar bagi masyarakat terutama dampak ekonomis.

“Saya berjuang untuk membangun Bandara di Adonara itu bukan karena saya orang Adonara, Tetapi ini adalah upaya untuk mendekatkan dan memperlancar pelayanan kepada Masyarakat. Hadirnya Bandara itu akan menjadi sebuah peluang yang sangat besar untuk menghidupkan sector-sektor lainnya di daerah itu, bukan hanya Adonara semat,” kata Gubernur beberapa waktu lalu ketika dimintai tanggapannya terkait rencana tersebut.

Untuk diketahui, beberapa waktu lalu ada penolakan dari sejumlah warga suku Lamabelawa di Kupang terkait rencana pemerintah membangun bandara di lahan milik suku di wilayah Lewo Buto Kecamatan Witihama. Penolakan itu dimotori oleh Daneil Demon Lamabelawa yang mengaku sebagai orang tertua di suku Lamabelawa. (iki/bp)

=======

Foto: Kadis Perhubungan NTT, Richard Djami

Komentar ANDA?