DPO Kasus PDT Dibekuk Saat Isi BBM di Bogor Bersama Istri dan Anak

0
631

KUPANG, NTTsatu.com – Slamet Maryoto salah satu tersangka yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) oleh Kejati NTT dalam proyek pembangunan dermaga di Kabupaten Alor dan Flores Timur (Flotim) tahun 2014 senilai Rp 43 milyar, Jumat (15/1) berhasil dibekuk oleh Kejati NTT saat melakukan pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM) disalah satu SPBU di Kota Bogor.

Tersangka merupakan salah satu panitia yang menerima laporan perkembangan pekerjaan fisik proyek. Penangkapan terhadap tersangka dipimpin langsung oleh Kajati NTT, Jhon W. Purba.

Kajati NTT, John W. Purba kepada wartawan, Minggu (17/1/2016) malam mengatakan tersangka dibekuk disalah satu SPBU di Kota Bogor ketika sedang melakukan pengisian BBM. Tersangka saat itu sedang melakukan pengisian BBM bersama keluarga baru pulang dari puncak.

“Tersangka kami tangkap disalah satu SPBU di Kota Bogor ketika sedang mengisi BBM. Tersangka saat itu sedang bersama dengan anak-anak dan istri,” kata Purba.

Menurut Purba, setelah diamankan oleh tim dari Kejati NTT dibantu oleh tim intelejen Kejagung RI, tersangka langsung digiring menuju Kejari Jakarta Selatan untuk ditahan.

Setelah ditahan beberapa jam lanjut urba, tersangka langsung digiring menuju Bandara untuk diterbangkan ke Kupang menggunakan pesawat Batik Air.

Tersangka, lanjut Purba, menjadi buronan serta masuk dalam DPO Kejati NTT selama lima (5) bulan dan akhirnya dibekuk oleh Kejati NTT.

“Tersangka menjadi buronan selama lima bulan. Selama masa pencaharian tim tersangka berpindah-pindah dan ganti nomor HP bahkan keluarga juga mengganti nomor HP biar tidak bisa dihubungi, “terang Purba.

Bukan saja nomor HP yang diganti, tegas Purba, tersangka selalu berpindah-pindah tempat tinggal. Namun, penyidik memiliki segala cara untuk menangkap tersangka dan terbukti tersangka berhasil dibekuk ketika sedang mengisi BBM di salah satu SPBU di Kota Bogor.

Untuk diketahui, dalam kasu dugaan korupsi penbangunan Dermaga di Kabupaten Alor dan Flotim, Kejati NTT berhasil menetangkap sedikitnya 8 orang sebagai tersangka. Dalam kasus itu, negara mengalami kerugian sebesar Rp 11 milyar.(dem)

=====

Foto: Kajati NTT, John W. Purba

Komentar ANDA?