Gizi Buruk di NTT Masih Menjadi Masalah Serius

0
312

KUPANG. NTTsatu.com – Masalah kesehatan terutama masalah gizi buruk yang terjadi di daerah ini telah menjadi masalah bersama, oleh karena itu perlu perhatian dan penanganan bersama.

Terkait kasus gizi buruk, Gubernur NTT, Frans Lebu Raya dalam pidatonya pada peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-70, Senin 17 Agustus 2015 di Kupang mengatakan, kasus gizi buruk dan gizi kurang masih terjadi secara parsial di Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Tahun 2012, terjadi 3.688 kasus gizi buruk, 24.382 kasus gizi kurang dan meninggal 8 kasus. Tahun 2014, terjadi 3.364 kasus gizi buruk, 23.963 kasus gizi kurang dan meninggal dunia 6 kasus. Sampai dengan periode Mei 2015, terjadi 1.928 kasus gizi buruk, 21.134 kasus gizi kurang dan meninggal dunia 11 kasus.

Selain kasus gizi buruk, gubernur juga mengangat kasus kesehatan lainnya. Kasus Kematian Ibu dan bayi mengalami perbaikan secara signifikan. Tahun 2008 terjadi 330 kasus kematian ibu, tahun 2014 158 kasus dan periode Juni 2015, terjadi 99 kasus. Jumlah kematian bayi masih terjadi secara fluktuatif. Tahun 2008, 1.274 kasus, tahun 2014, 1.280 kasus dan periode Juni 2015, terjadi 731 kasus kematian bayi.

Terhadap kondisi ini, Gubernur mengatakan, pemerintah telah mengeluarkan buku Petunjuk Teknis Lompatan Penurunan Kematian bayi bagi tenaga kesehatan di lapangan. Kita harapkan angka ini terus terkoreksi menurun, seiring berbagai intervensi untuk perbaikan upaya layanan kesehatan ibu dan anak termasuk Revolusi Kesehatan Ibu Anak.

Usia Harapan Hidup masyarakat Nusa Tenggara Timur sesuai hasil Survey Demografi Kesehatan Indonesia yakni umur 65,1 tahun. (bp)

=====

Gubernur NTT, Frans Lebu Raya ketika diwawancarai wartawan

Komentar ANDA?