KUPANG. NTTsatu.com – Penugasan yang diberikan Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (DPP PDIP) kepada Eliazer Yentji Sunur untuk melakukan konsolidasi dengan partai Politi (Parpol) lain terkait koalisi untuk maju dalam Pilkada Lemata berakhir hari ini, Kamis, 21 Juloi 2016.
“DPP PDI Perjuangan memberikan penugasan kepada Yentji Sunur untuk melakukan konsolidasi dengan Parpol lain hanya berlaku seminggu saja, dan hari ini atas akhir. Jika dia tidak bisa melakukan konsolidasi dengan baik maka DPP akan menarik kembali surat tugas itu dan melakukan evaluasi,” kata Sekretaris DPD PDI Perjuangan NTT, Nelson Obeth Matara.
Ditemui NTTsatu.com di Kupang, Kamis, 21 Juli 2016 Nelson mengatakan, DPP PDI Perjuangan memerikan rekomendasi sekaligus penugasan kepada Yentji Sunur untuk melakukan konsolidasi dengan Parpol lain. Konsolidasi ini harus dilakukan karena PDIP di Lembata hanya memiliki empat kursi dan masih kurang satu kursi untuk mengajukan calon bupati dan wakil upati Lembata.
Ditanya, jika konsolidasinya berhasil dan dia mendapatkan Parpol lain untuk berkoalisi, bagaimana nasi kader terbaik PDI Perjuangan NTT, Viktor Mado Watun, Nelson tidak ingin memberikan komentar yang panjang terkait itu.
“Kita lihat saja nanti. Kita tunggu hasilnya dan tentu DPP PDI Perjuangan mempunyai pertimangan lain untuk mencalonkan figure yang tepat untuk Lembata,” tegasnya.
Sebelumnya diberitakan, informasi yang beredar bahwa Eliazer Yentji Sunur sudah mendapat Surat Keputusan dari DPP PDIP utnuk menjadi calon Bupati Lembata dibantah Wakil Ketua DPD PDIP NTT, Gusti Beribe. Dia mengatakan belum ada SK tetapi yang ada adalah surat penugasan untuk dia.
“Yentji hanya dapat surat tugas bukan SK. Surat tugas itu isinya untuk melakukan konsilidasi terkait pilkada Lembata. Artinya dia ditugaskan untuk melakukan kosolidasi dengan parpol lain untuk bisa mendukungnya karena PDIP di Lembata harus erkoalisi dengan Parpol lain,” kata Gusti yang juga ketua Fraksi PDIP ini. (bp)