KUPANG. NTTsatu.com – Sekolah Lapangan Tangan Pengharapan harus memiliki visi, komitmen dan target Pendidikan berkelanjutan. Sesudah dibimbing dan dididik selama sekian tahun di sekolah keterampilan ini, peserta didik khususnya anak-anak nantinya dapat menjadi orang-orang yang berguna dan berkarakter di tengah masyarakat.
Permintaan tersebut disampaikan Gubernur NTT, Frans Lebu Raya saat meresmikan Life Training Centre (sekolah lapangan) sekakigus Kantor Cabang NTT dari Yayasan Tangan Pengharapan di Kompleks Perumahan Sejahtera Land, Oetalu, Penfui Timur, Kabupaten Kupang, Selasa (22/11).
Gubernur Lebu Raya pada kesempatan itu menekankan kembali pentingnya pendidikan yang integral agar menghasilkan manusia yang berkarakter dan bukannya robot.
“Kita tidak hanya mendidik anak-anak untuk cerdas secara intelektual tapi juga harus cerdas secara moral, rohaniah dan sosial. Pembentukan karakter memang membutuhkan kesabaran dan energi besar. Komitmen harus dibarengi dengan semangat pengorbanan apalagi untuk sekolah khusus yang gratis seperti ini,” kata Gubernur.
Untuk mendukung dan mencapai visi mulia tersebut, lanjut Lebu Raya, metode pengajaran yang dikembangkan haruslah disesuaikan dengan tingkatan usia peserta didik.
“Masa kanak-kanak adalah masa untuk bermain. Hendaknya dikembangkan metode pembelajaran yang selaras dan seimbang antara bermain dan belajar. Guru-guru juga harus memiliki kesabaran dan niat yang tulus,” ungkapnya,
Dalam kesempatan itu, Gubernur juga terus memotivasi masyarakat, agar tidak menyerah dengan keadaan alam.
“Masa hujan kita memang tidak lama, tapi curah hujannya tinggi. Pemerintah Provinsi terus mendorong pemerintah desa lewat dana desa agar dapat membangun embung-embung kecil di wilayahnya, untuk memanen air hujan. Tanamkan keyakinan dalam diri bahwa lahan kita bisa diolah dan ditanami berbagai jenis tanaman yang bernilai ekonomis,” pungkas Gubernur Lebu Raya.
Henny Kristianus, Founder sekaligus Ketua Project Yayasan Tangan Harapan dalam sambutannya menyatakan bahwa, Yayasan Tangan Harapan sudah masuk ke Timor khususnya Amanuban Timur, sejak April 2008.
“Sudah ada sekitar 1.500 anak di Timor dan ratusan anak di Sumba yang telah tersentuh program dari yayasan kami ini. Khusus untuk Timor ini, kami melakukan semua proyek yang dikembangkan oleh yayasan. NTT bagi kami adalah tanah pengharapan,” tutur Henny.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur meninjau beberapa fasilitas Sekolah Lapangan seperti Solar Panel, Lahan Pertanian, Rumah RSO, Rumah Ayam, Rumah Lele, Rumah Pupuk Kompos serta display pabrik olahan hasil tani. (Humas Setda NTT)