DENPASAR. NTTsatu.com – Badan Kerja Sama Lembaga Perkreditan Desa (BKS LPD) se-Bali menggandeng SETIKOM Bali untuk pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam sistem oprasional LPD.
Kerjasama ini dimulai dengan penandatanganan Nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) oleh Ketua STIKOM Bali Dr. Dadang Hermawan dan Ketua BKS LPD se-Bali I Nyoman Cendekiawan, SH di STIKOM Bali Convention Center, Renon, Denpasar, Rabu 21 Desember 2016).
Usai menandatangani MoU tersebut, kepada wartawan, Dadang Hermawan mengatakan cukup bangga mendapat kepercayaan dari LPD se-Bali melalui Badan Kerja Ssma LPD se-Bali ini guna mentransfer ilmu TIK ke dalam sistem operasi yang dibutuhkan LPD.
“Ini adalah implementasi dari tri dharma perguruan tingggi, yakni pengabdian pada masyakarat yang mudah-mudahan memberikan nilai tambah bagi LPD sehingga lebih mengenal IT yang mau tak mau tidak dapat dihindari di era sekarang ini. Nantinya STIKOM Bali akan memberikan pelatihan, pengabdian masyarakat atau menjadikan LPD sebagai tempat kerja prkatek mahasiswa,” kata Dadang Hermawan.
Sementara itu Nyoman Cendekiawan menambahkan, LPD sebagai benteng terakhir perekonomian Bali haruslah dikelola secara profesional, mengikuti perkembangan zaman, yang kini memasuki era digitalisasi. LPD yang selama ini berbasis tradisional sudah saatnya dikelola menggunakan kemajuan TIK.
“LPD itu milik desa pakraman (desa adat-red), mahasiswa STIKOM Bali juga berasal dari desa pakraman. Kami harapkan mereka yang tamat, nantinya mengabdikan diri atau minimal menjadi damping di LPD. Kita inginkan agar LPD yang berbasis tradisional dikelola dengan IT. Saat ini, perkembangan LPD luar biasa karena dudukung oleh awig-awig (peraturan desa adat-red) dan adat. Dengan menggunakan IT maka akan lebih dipercaya oleh masyarakat Bali karena didukung oleh adat. Kalau desa pakraman kuat, jelas ekonominya juga harus kuat,” berber Nyoman Cendekiawan.
Cendekiawan membeberkan, saat ini terdapat 1.433 LPD di seluruh Bali dengan total asset mencapai Rp 15 triliun dan dengan jumlah sumber daya manusia (SDM) mencapai 8.000 orang.
“Saya kira ini sangat potensial. Jumlah rekening nasabah sekitar 2 juta, tapi ini akan kita tingkatkan terus,” kata Cendekiawan optimis, sambil menyebut masih ada 55 LPD yang belum masuk dalam BKS LPD ini. (rsn)