NTTsatu.com – LEMBATA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lembata, Nusa Tenggara Timur saat ini dengan fokus menata dan membangun sektor pariwisata di daerah ini. Upaya ini dilakukan dengan cara promosi dan penataan serta pengembangan daerah tujuan wisata.
Bupati Lembata Eliyaser Yentji Sunur dalam arahannya di hadapan pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) lingkup Pemkab Lembata, beberapa waktu lalu mengatakan, terdapat empat daerah tujuan wisata yang menjadi fokus perhatian yakni Batutara yang sudah dilakukan kerja sama dengan Asita Kabupaten Lembata dalam rangka promosi.
Daerah tujuan wisata lainnya kata Sunur adalah Nuha Nera, Tanjung Tuak, dan Bukit Cinta. Sementara penangkapan ikan paus di Lamalera belum bisa dimasukkan dalam daerah tujuan wisata karena tingginya proteksi dari pihak luar.
Khusus penangkapan ikan paus di Lamalera yang harua ditonjolkan adalah cara penangkapannya bukan pada ikan pausnya. Sebab jika yqng ditonjolkan adalah ikan paus maka akan berhadapan dengan konservasi yang getol dipersoalkan selama ini. Apalagi, di Brisbane Australia, ikan paus dapat dipanggil.
“Jadi yang kita tonjolkan bukan ikan pausnya tapi cara dan tradisi tangkap ikan paus secara tradisional yang sangat unik itu,” kata Sunur.
Sementara terkait daerah tujuan wisata Pulau Siput, ia mengatakan, perlu ditata secara baik dengan membuat jembatan apung. Motor penyeberangan yang dapat memobilisasi para pengunjung pun perlu disiapkan. Pengambilan siput ke depan juga perlu diperhatikan terutama dalam kaitannya dengan konservasi. Pulau Siput akan ditata untuk mengoptimalisasi pendapatan daerah.
Sedangkan terkait daerah tujuan wisata Tanjung Tuak, selain menjual objek wisata di lokasi tersebut. Populasi pohon bidara yang banyak di sekitar wilayh tersebut bisa menjadi ikon untuk menarik wisatawan.
“Teman-teman saya dari Jakarta yang ke sana lihat pohon bidara tanya itu apa. Saya bilang itu pohon bidadari yang setiap tahun mengeluarkan air susunya dalam bentuk kristal. Buahnya itu hanya bisa dimakan oleh laki-laki sedangkan perempuan dilarang makan. Ini cerita bisa kita buat untuk tarik minat. Jadi kalau ada tamu datang tanya itu pohon apa bilang saja pohon bidadari,” kata Synur.
Ia meminta Festival Ile Lewotolok bisa diubah namanya menjadi Adventure Indonesia dengan salah satu jalur tracking yakni di Ile Lewotolok.
Jangan lagi diubah namanya setiap tahun yang dapat membingungkan orang di Jakarta.
Apolonaris Mayan, Sekretaris Dinas Pariwisata Kabupaten Lembata mengatakan, konsep bupati untuk mengembangkan Pulau Siput menjadi salah satu daerah tujuan wisata merupakan konsep yang sangat bagus. Tinggal sekarang, lanjutnya, ditindaklanjuti oleh dinas teknis.
Dijelaskannya, dalam diskusi dengan bupati, sudah disampaikan konsep pengembangan Pulau Siput seperti pembangunan dermaga apung, pusat kuliner, dan penataan lokasi pengambilan siput di area tersebut.
“Pak Bupati sudah buat sketsa lokasi pengembangan yang sangat bagus yinggal ditata,” kata Mayan.
Sementara itu, Wakil Krtua DPRD Lembata Yohanes de Rosari yang dihubungi terpisah mengatakan, secara pribadi maupun sebagai DPRD ia mendukung visi-misi bupati dalam pengembangan pariwisata di Lembata sebagai upaya mempercepat akselerasi pembangunan pariwisata di Lembata.
Dewan juga akan sangat mendukung intervensi anggaran untuk promosi dan pengembangan daerah tujuan wisata sebagaimana dilakukan pemerintah di bawah kepemimpinan Bupati Eliyaser Yentji Sunut dan Wakil Bupati Thomas Ola Langodai.
“Pembangunan pariwisata tidak segampang membalikan telapak tangan tapi uituh proses karena potensi pariwisata Lembata menjanjikan untuk bawah peningkatan kesejahteraan masyarakat lewat pariwisata ke depan,” kata de Rosari.
Pengembangan potensi pariwisata, lanjutnya, harus pula diimbamgi infrastruktur yang memadai menuju objek wisata demi. Karena itu, keterlibatan sektor-sektor terkait sangat dibutuhkan dalam kendukung pengembangan potensi pariwisata di Lembata. (rin)