NTTsatu.com -SOE – Kabupaten Timor Tengah Selatan pernah menjadi lumbung andalan suara Golkar di Nusa Tenggara Timur di periode lalu. Kejayaan itu belakangan surut jauh, namun sejatinya tidaklah sulit meraihnya kembali.
Demikian antara lain sari diskusi publik yang digelar DPD II Golkar TTS di Soe, Rabu (24/10/2018). Diskusi bertema Golkar Berkarya Lintas Zaman yang dimoderatori Pius Rengka, dihadiri sejumlah sesepuh bersama berbagai elemen pengurus dan simpatisan Golkar.
Hadir Ketua DPD I Golkar NTT Melki Laka Lena bersama sejumlah jajaran pengurusnya seperti Frans Sarong, Djemi Lasa, Aprilia Manukoa dan Libby Sinlaeloe yang juga PLT Ketua Golkar TTS.
Sementara para sesepuh Golkar TTS di antaranya Joseph Christian, Yunus Tahun, Daniel Taneo. Hadir pula Paul Mella (mantan bupati yang juga caleg DPR dari Golkar) dan Bupati TTS terpilih, Epy tahun. Diskusi itu adalah rangkaian perayaan HUT ke 54 Golkar tingkat kabupaten di TTS.
Kata Joseph Christian, Golkar TTS masa lalu berhasil jaya dengan raihan suara hampir 100 persen karena warga TTS terutama para pengurus Golkar benar benar sehati. Kebersamaan itu bahkann pernah dikukuhkan melalui tugu khusus bernama “Nekmese” yang berarti sehati.
Belakangan rasa dan semamgat sehati itu sudah amat luntur. “Bahkan tugu sehati itu sampai lenyap entah kemana,” sorot Joseph Christian yang tetap “kuning” hingga usia 86 tahun, kini.
Didukung tetua lainnya, Paul Mella, Yunus Tahun dan juga Epy Tahun, menurut Joseph, sebenarnya tidak sulit mengembalikan kejayaan Golkar di TTS. Katanya, di TTS ini sudah melekat dalam di hati masyakarat, kalau ditanya saat kmpanye, jawabannya pasti Golkar. Pertanyaan itu biasanya melalui ungkapan dalam bahasa setempat: “onme onme, ya nunu!” (bagaimana bagaimana atau apa pun situasinya, ya tetap beringin/Golkar!
Selain modal itu, mengembalikan kejayaan Golkar di TTS sangat dituntut kekompakan, ketulusan serta sikap disiplin para pengurusnya termasuk para kader yang kini di DPRD TTS. Juga tetap jaga kehangatan komunikasi dengan para sesepuh dan kelompok generasi muda sebagai pewaris Golkar ke depan.
Mewakili kader Golkar generasi muda, Anggi Nahak mengharapkan Golkar semakin lebar membuka pintunya bagikjaum muda dan perempuan. “Sejauh ini Golkar itu terkesan partainya orang tua yang didominasi kaum lelaki,” kata Anggi yang juga caleg mewakili kaum muda perempuan. (*/bp)