Wabup Lembata di Lamawolo Adonara : Tite Lamaholot Hena

0
627
Foto: Wakil Bupati Lembata, Thmas Ola Langoday hadir pada acara syukuran 60 Tahun imamat Uskup Emiritus Mgr. Anton Pain Ratu, SVD di Lamawolo, Ile Boleng Adonara, 15/01/18

NTTsatu.com – ADONARA – Wakil Bupati Lembata, Thmas Ola Langoday hadir pada acara syukuran 60 Tahun imamat Uskup Emiritus  Mgr.  Anton Pain Ratu, SVD di Lamawolo, Ile Boleng Adonara, 15/01/18, Wakil Bupati Lembata Thomas Ola Langoday berkesempatan membawakan sambutan  bersama Wakil Bupati Flores Timur Agus Payong Boli.

Langoday dalam sambutannya menekankan pentingnya hubungan persaudaraan sebagai satu masyarakat Lamaholot antara Lembata dan Flores Timur.

“Hari ini kami datang kesini. Saya dengan satu rombongan besar dari Lembata karena kita adalah “bereun”, kita adalah satu saudara di dalam lamaholot, tite lamaholot hena. Kami Lembata Lewotolok punya bereun disini. Termasuk Uskup Emiritus Anton Pain Ratu adalah kami punya “bereun” sehingga hari ini kami datang untuk bersyukur bersama atas anugerah Tuhan bagi perjalanan 60 tahun imamat Bapak Uskup. Kami turut bersyukur bersama Bapa Uskup karena Tuhan telah menjaga Bapa Uskup sampai hari ini berusia 89 tahun dan telah sukses menjalani tugas-tugas imamat selama 60 tahun. Saya paling bahagia hari ini karena hari ini hadir juga dua Uskup saya yaitu Uskup Larantuka dan Uskup Agung Kupang”, ungkap Langoday.

Selain itu, kepada Gubernur NTT Frans Lebu Raya, melalui pejabat yang mewakili Pemerintah Propinsi pada acara syukuran 60 tahun imamat dimaksud, Wabub Langoday meminta agar Lembata jangan sampai dilupakan.

“Tidak lupa Bapa Gubernur, jangan lupa Lembata. Lembata satu Lamaholot dengan Flores Timur. Kalau di Adonara sini jalannya sudah mulus-mulus, Lembata juga harus dibangun seperti ini”, kata Langoday.

Sementara itu Uskup Emiritus Mgr. Anton Pain Ratu, SVD dalam sambutannya, selain menceritakan tentang perjalanan 60 tahun imamatnya, Uskup yang juga adalah  salah satu pendiri Unika Widya Mandira Kupang ini menekankan pentingnya perjuangan hidup untuk menjadi manusia yang lebih berguna bagi gereja dan negara. Menurutnya manusia harus ditempah dalam perjalanan hidup yang penuh tantangan sehingga menjadi orang yang kuat.

“Manusia harus ditantang dengan kehidupan yang keras sehingga bisa menjadi orang yang kuat. Hidup ini adalah perjuangan sehingga harus diperjuangkan melalui proses”, kata Pain Ratu.

Anton Pain Ratu ditunjuk oleh Tahta Suci Vatikan, Roma menjadi Uskup Atambua pada 03 Februari 1984. Pada 02 Juni 2007 pengunduran dirinya karena usia diterima Tahta Suci Vatikan. Bapa Uskup tercatat lahir di Lamawolo Ile Boleng Adonara Flores Timur pada 02 Januari 1929. Beliau tamat pendidikan Sekolah Rakyat (SR) pada tahun 1939. Pada Juni 1942 masuk pendidikan di Seminari St. Yohanes Berchmans Mataloko kemudian ke Seminari Tinggi St. Paulus Ledalero hingga ditahbiskan menjadi imam pada 17 Agustus 1958 oleh Uskup Gabriel Manek, SVD.(Humas Setda Lembata)

Komentar ANDA?